Selasa, 17 Januari 2012

Melawan Obesitas dengan Sayuran



KALAU Anda termasuk orang yang tidak anti sayuran, bersyukurlah! Berbagai penelitian membuktikan bahwa sayuran mengandung senyawa ampuh yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi Anda dari penyakit dan ’memerangi’ kegemukan. Lebih jauh lagi, phytochemicals, zat yang hanya dapat ditemui pada sayur dan buah, ampuh menurunkankan risiko penyakit kronis dan kanker.

Kebiasaan makan sayur memang tidak datang secara alamiah pada setiap orang. Apalagi, seperti diungkap dr. Leane Manurung, MSc, dokter ahli gizi, rasa asli sayuran memang tidak seenak daging, "Kalau tidak dimasak dengan bumbu atau saus yang enak, rasa sayur memang kurang menggiurkan," ungkapnya. Selain itu, banyak orang yang tidak suka makan sayur karena hal itu tidak dibiasakan sedari kecil. "Kebanyakan anak yang tidak suka makan sayur adalah yang ibunya bekerja atau tidak telaten ’meladeni’ anaknya," ujar Leane. Para peneliti dari National Cancer Institute, AS, bahkan menemukan bahwa hanya 20% anak-anak yang makan buah dan sayur dalam porsi cukup setiap harinya. Dan 25% dari jenis sayur yang dimakan oleh mereka adalah french fries Jika Anda termasuk orang yang malas atau bahkan kurang suka makan sayur, mungkin sedikit siasat ini bisa membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan asupan sayuran setiap harinya. Tak ada salahnya, kan, mencoba!

Temukan yang Anda suka
Untung kita tinggal di negeri tropis yang kaya akan aneka tumbuhan. Ya, Anda dengan mudah dapat menemukan jenis sayuran yang disukai. Untuk mendapatkannya Anda perlu membangkitkan rasa penasaran dan jiwa petualang Anda. Dan yang paling penting adalah kemauan untuk bereksperimen. Termasuk bereksperimen akan metode pengolahannya. Sebab sayuran yang diolah dengan cara direbus, ditumis, dimasak dengan microwave atau dimakan mentah akan memberikan rasa dan tekstur yang berbeda. Cara mengolah yang benar tetap harus diperhatikan. Misalnya, sayur harus dimasak dalam waktu cepat, seperti yang kerap Anda lihat di restoran-restoran Chinese Food. "Jika dimasak dengan cepat, warna sayur akan tetap hijau. Lagipula bila terlalu lama, kandungan vitamin dan mineralnya akan berkurang," jelas Leane.

Salad atau Gado-gado
Anda bisa memasukkan sayur apapun yang Anda suka ke dalam salad, seperti selada, tomat, bit, jagung, paprika, wortel, bawang bombay dan lainnya. Selain sayur,

Mengapa perlu makan sayur?
Ada tiga proses yang terjadi di dalam tubuh, yaitu pembakaran (tenaga), pembangunan (pertumbuhan) dan pengaturan. Untuk mendapatkan tenaga, tubuh memerlukan hidrat arang, lemak dan protein. Sedangkan untuk tumbuh dan berkembang diperlukan protein dan air. Dan untuk mengatur supaya semua proses ini terjadi harus ada vitamin dan mineral yang didapat dari sayur dan buah. "Itulah mengapa sayur sangat penting bagi tubuh, karena ada zat-zat tertentu yang hanya bisa diperoleh lewat sayur. Pada daging juga terdapat vitamin dan mineral, namun jumlahnya hanya sedikit," ujar Leane.
Makan banyak sayuran dan buah-buahan juga merupakan cara ideal untuk menurunkan berat badan secara natural. Selain rendah kalori dan rendah lemak, serat dalam sayuran bisa mengenyangkan perut. Sayuran juga membuat kerja peristaltik usus lebih baik, sehingga memudahkan buang air besar.

Sajikan dengan menarik
Cara penyajian dan pengolahan yang menarik dapat membantu Anda menyingkirkan rasa enggan makan sayur. Tidak perlu mengkonsumsi sayur secara mentah-mentah atau menaruh setumpuk sayuran utuh di dalam piring makan Anda. Agar lebih nikmat cobalah dimasak menjadi sup, pizza, pastel atau lasagna. Dengan memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil atau dicampur dengan bahan makanan lain, sayur tersebut akan lebih enak dilihat. Lagipula saat makan sup, Anda tidak akan merasakan rasa dan aroma dari masing-masing sayur. Atau seperti dalam pastel atau lasagna, Anda tak perlu melihat langsung sayuran karena tertutup adonan yang membalutnya.

Boleh ditambah buah
Banyak kandungan nutrisi yang ada di dalam sayur juga terdapat pada buah. Sehingga bisa saja Anda menggan-tikan kekurangan nutrisi dari sayuran ini dengan buah-buahan. Tapi bukan berarti menghindari sayur-sayuran sama sekali. Ada nutrisi-nutrisi dan senyawa dalam sayuran yang tidak dapat dengan mudah didapatkan di tempat lain. "Buah lebih banyak mengandung vitamin, tapi kurang serat dan mineral," ujar Leane. Namun bisa saja Anda mengkombinasikan buah dengan sayuran. Minum segelas jus di pagi hari dan segelas lagi di siang atau sore hari bisa menjadi usaha yang lumayan. Tapi karena sejumlah serat hilang dalam proses pengolahan jus, maka bukan ide yang baik Jika hanya mengandalkan jus semata. Dan jangan lupa, perhatikan juga variasi jenis dan warna buah yang akan Anda makan. Masing-masing jenis dan warna memiliki kelebihan sendiri-sendiri.

http://www.jadilangsing.com/main/default.asp

Kamis, 10 November 2011

Tomat Dongkrak Nafsu Makan Anak




Nafsu makan anak yang rendah sering bikin orangtua resah. Gara-gara makanannya enggak enak? Mungkin saja. Mood makannya lagi kacau? Bisa jadi. Kalau ogah makan itu berlangsung lama, tentu bukan makanan atau mood-nya yang jadi problem. Untuk yang begini, intervensi lempuyang wangi, temulawak, temuhitam, atau jus tomat bisa jadi jalan keluar.

Dalam masa pertumbuhan, anak-anak butuh nutrisi sumber energi (semisal karbohidrat dan lemak) yang cukup agar lancar melakukan banyak aktivitas. Selain itu, mereka juga butuh vitamin, mineral dan serat, semuanya penting untuk menjaga kesehatan. Makanan yang disuguhkan ibu di rumah setidaknya mengandung satu unsur nutrisi serta sejumlah vitamin, mineral, dan serat. Gabungan unsur-unsur itulah yang sering disebut dengan gizi.

Sebenarnya, ada dua hal yang bisa menyebabkan anak tidak mau makan atau kehilangan nafsu makan. Pertama, secara fisiologis, yakni lantara anak menderita penyakit tertentu. Misalnya, seriawan, demam, anemia, dan sebagainya. Nafsu makan akan pulih setelah penyakitnya sembuh.

Penyebab kedua, lantaran persoalan psikis, biasa disebut anoreksia nervosa. Gejala ini muncul akibat kondisi psikis anak, seperti keadaan yang hendak berangkat remaja sehingga anak takut gemuk di tengah teman gaulnya yang rata-rata kerempeng, atau adanya gangguan emosional tertentu sehingga anak tergerak menjauhi makanan. Hilangnya nafsu makan dan keinginan untuk makan jenis ini sering diiringi berkurangnya berat badan. Jika memang masalah psikis yang memicu persoalan, hanya perbaikan kondisi psikis pula yang dapat membangkitkan kembali nafsu makan yang pergi entah ke mana.

Tanaman obat bisa digunakan sebagai obat penambah nafsu makan anak. Tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak nafsu makan, antara lain.
  • Lempuyang wangi. Ambil rimpang lempuyang wangi kira-kira seukuran ¾ jari, cuci pakai air bersih. Parut dan beri air masak ¾ cangkir. Jangan lupa, tambahkan madu satu sendok makan. Hasil parutan itu diperas dan disaring, terus diminum 1x sehari.
  • Temulawak. Ini diberikan terutama pada balita. Rimpang temulawak kira-kira berukuran ½ jari, dicuci bersih. Parut, dan beri air masak dua sendok makan, plus madu satu sendok makan. Setelah diparut, diperas dan disaring, kemudian diminum 1x sehari.
  • Temuhitam. Potong rimpang temuhitam kira-kira seukuran ¾ jari. Agar rasanya lebih enak, campur dengan gula aren, cuci dengan air bersih, dan rebus sampai mendidih dengan tiga gelas makan (sampai airnya tinggal ¾ saja). Setelah dingin, disaring. Minumkan pada anak-anak 1x sehari.
  • Daun pepaya. Ambil daun pepaya yang agak muda dan segar, cuci pakai air bersih. Tumbuk sampai halus, dan beri air masak sekitar ¾ cangkir. Tambahkan madu satu sendok makan, lalu peras dan saring. Minumkan 1x sehari.
  • Daun sembung. Ambil daun sembung satu genggam. Cuci dan rebus dengan air sebanyak tiga gelas, sampai airnya tersisa ¾ saja. Tunggu sampai dingin, saring, campur dengan madu secukupnya. Minumkan 2x sehari.
  • Pegagan. Untuk ramuan nafsu makan, pegagan biasanya dicampur dengan bahan-bahan lain. 20 g pegagan dicampur dengan 20 g temuhitam, ditambah ½ sendok teh adas, dan gula aren secukupnya, dicuci, direbus dengan 400 ml air hingga airnya tersisa 200 ml, lalu saring. Airnya siap diminum.Takaran ini untuk orang dewasa.
Namun, tanaman obat semua itu memiliki rasa pahit. Kadang-kadang meski sudah ditambahkan madu, tetap saja rasa pahitnya tidak hilang. Bila tetap dijejalkan ke mulut anak, bisa-bisa anak mengalami trauma. Lama-kelamaan, anak akan membenci jamu. Nah, selain tanaman yang berasal dari kebun obat atau rempah-rempah, ada penampah nafsu makan yang dapat disajikan dengan lebih menarik. Salah satunya, jus tomat.

Memang, rasa tomat agak masam. Hal ini karena tomat kaya akan garam mineral, yang dengan segera menerbitkan nafsu makan, tak lama setelah menyantapnya. Mineral-mineral ini juga merangsang pengeluaran air liru, yang menambah rasa lapar dan memungkinkan makanan dicerna dengan lebih baik.

Dengan ramuan yang lebih bervariasi, anak pasti tak akan menyadari, nafsu makannya sedang dipacu. Perlu diingat, jika nafsu makan si anak sudah kembali normal, memberikan ramuan-ramuan tadi secara teratur, mulai dari seminggu sekali sampai sebulan sekali, tetap dianjurkan.



http://intisari-online.com/

Selasa, 10 Mei 2011

BEBAS MENGGAMBAR APA SAJA


Hentikan "campur tangan" Anda. Biarkan anak menggambar sesuka hatinya untuk mengembangkan kemampuan motorik dan imajinasinya.

Menggambar tentunya terkait dengan perkembangan motorik kasar dan halus seorang anak. Selain itu, menggambar dapat meningkatkan kemampuan otak kanan anak untuk visualisasi, yang pada akhirnya memiliki peranan sangat penting untuk meningkatkan semua aktivitas intelektual. Dari pemecahan masalah sampai pada penguasaan pengetahuan baru dengan lebih mudah dan efisien.

Agar seorang anak berhasil, ia membutuhkan kemampuan terbaiknya untuk menghadapi tantangan hidup. Kemampuan itu berasal dari hasil interaksi fungsi belahan otak kanan dan kiri. Seorang peneliti sains Jerre Lery mengatakan, "Otak yang normal memang diciptakan untuk tantangan. Dia hanya akan bekerja optimal bila persyaratan pemrosesan pengertian itu cukup kompleks untuk menggerakkan kedua belahan otak."

Nah, aktivitas menggambar rupanya dapat mengembangkan kemampuan otak kiri dan terutama kanan. Dengan catatan, biarkan anak menggambar bebas sebebas imajinasinya.

TAHAPAN MENGGAMBAR

Pada rentang usia prasekolah (3-6 tahun), anak masuk dalam 2 tahapan tingkat menggambar, yaitu:

1. TAHAP CORENG MENCORENG

Dimulai dari usia 2 tahun dan berakhir di usia 4 tahun. Tahap ini terbagi menjadi tahap tak beraturan, tahap corengan terkendali dan tahap corengan bernama. Pada masa ini anak belum menggambar untuk mengutarakan suatu maksud. Anak hanya ingin membuat sesuatu yang dikemukakannya melalui mencoreng. Setelah mencoreng anak akan merasa senang. 

Tahap ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk menggambar yang sesungguhnya. Di akhir tahap ini anak mulai memberi nama pada corengannya, mulailah corengan tersebut bermakna sebagai ungkapan emosi anak.

Sering kali, kita melihat hasil karya anak di tahap ini seperti benang kusut yang acak dan tidak berarti. Padahal mungkin itu sangat berarti bagi si anak. Mungkin ada cerita yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu orang dewasa, baik orangtua dan lainnya, tidak dianjurkan mengkritik hasil corengan anak. Kritik yang berlebihan atau terus-menerus akan membuat gambar anak tidak komunikatif sehingga ia tak mau lagi melakukan kegiatan mencoreng.

2. TAHAP PRABAGAN

Dimulai dari usia 4 tahun dan berakhir pada usia 7 tahun. Di tahap ini motorik anak sudah lebih berkembang. Ia bisa mengendalikan tangan dan menuangkan imajinasinya dengan lebih baik. Di tahap ini anak menggambar dengan penekanan pada bagian yang aktif dan sering melupakan beberapa bagian. Contoh, jika anak menggambar orang, maka penekanan dilakukan pada bagian kepala, tangan dan kaki. Sering kali kita melihat anak pada tahapan ini menggambar orang sebagai satu keutuhan lingkaran dengan mata, tangan dan kaki yang juga menempel pada lingkaran tersebut.

Pada tahap ini anak lebih mengutamakan hubungan gambar dengan objek daripada hubungan warna dengan objek. Kerap kali kita temukan gambar dengan warna yang tidak sesuai aslinya. Umpama, langit warna merah, jalan warna kuning, dan sebagainya. Objek gambar pun masih dari objek-objek yang ada di sekitarnya, seperti orangtua, binatang peliharaannya, dan lainnya. Maka dari itu, orangtua perlu mengenalkan berbagai hal dan objek-objek yang dapat dieksplorasi oleh anak untuk dituangkan dalam bentuk gambar.

PENDIDIK & ANAK

Bila kemampuan menggambar seorang anak tidak sesuai dengan tahapan usianya, tak perlu kita langsung berkesimpulan bahwa ia mengalami keterlambatan ataupun ketidakmampuan dalam menggambar. Asal tahu saja, banyak faktor yang memengaruhi kemampuan menggambar seorang anak, antara lain:

* Faktor Pendidik

- Kritik orangtua maupun guru terhadap hasil karya anak dapat membuat hatinya terluka, merasa gagal, dan malu melakukan aktivitas menggambarnya kembali.

- Kurangnya dorongan dari pendidik untuk anak beraktivitas, mengeksplorasi alam sekitar dan menuangkan imajinasinya ke dalam gambar.

- Metode pengajaran yang diterapkan justru menghambat kreativitas anak. Salah satunya dengan cara selalu memberikan contoh gambar dan warna yang baku untuk diikuti oleh anak. Hal ini membuat anak tak bisa mengekspresikan apa yang dipikirkannya secara bebas. Padahal tentunya tiap anak memiliki cara berekspresi yang beda.

* Faktor Anak

- Kemampuan motorik kasar dan halus yang merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak sesuai usianya.

- Keinginan atau minat anak terhadap menggambar. Sebenarnya, setiap anak pasti bisa menggambar karena gambar merupakan bahasa rupa. Namun, jika anak tidak difasilitasi dan diberi ruang berekspresi, bisa saja dorongan untuk menggambar itu tidak terlihat.

UPAYA ORANGTUA

Nah, agar anak mau menggambar dan dapat melalui tahapan perkembangannya dengan optimal, inilah beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua:

- Berikan dorongan kepada anak untuk menuangkan imajinasinya menjadi gambar.

- Dampingi anak saat ia melakukan aktivitas tersebut, sehingga anak merasa mendapat dukungan. Selama mendampingi anak hindari mencampuri cara berekpresinya dengan memberi instruksi ini atau itu.

- Biarkan anak menceritakan apa yang digambarnya. Jangan mengkritiknya.

- Berikan pujian dan motivasi kepada anak akan hasil karyanya.

- Jangan selalu memberikan buku mewarnai. Sebaiknya, berikan kertas kosong untuk anak menggambar sesuai dengan "sidik jarinya".

- Sediakan bahan dan alat yang diperlukan supaya anak dapat bereksplorasi secara luas. Jangan hanya dengan pensil warna saja, tapi sediakan juga bahan lain seperti krayon, cat air, cat akrilik, spidol, kapur, dan arang sekalipun.

- Biarkan anak menggambar sesuai dengan perkembangannya. Tak perlu dikoreksi.


Sumber : www.tabloid-nakita.com