Selasa, 10 Mei 2011

BEBAS MENGGAMBAR APA SAJA


Hentikan "campur tangan" Anda. Biarkan anak menggambar sesuka hatinya untuk mengembangkan kemampuan motorik dan imajinasinya.

Menggambar tentunya terkait dengan perkembangan motorik kasar dan halus seorang anak. Selain itu, menggambar dapat meningkatkan kemampuan otak kanan anak untuk visualisasi, yang pada akhirnya memiliki peranan sangat penting untuk meningkatkan semua aktivitas intelektual. Dari pemecahan masalah sampai pada penguasaan pengetahuan baru dengan lebih mudah dan efisien.

Agar seorang anak berhasil, ia membutuhkan kemampuan terbaiknya untuk menghadapi tantangan hidup. Kemampuan itu berasal dari hasil interaksi fungsi belahan otak kanan dan kiri. Seorang peneliti sains Jerre Lery mengatakan, "Otak yang normal memang diciptakan untuk tantangan. Dia hanya akan bekerja optimal bila persyaratan pemrosesan pengertian itu cukup kompleks untuk menggerakkan kedua belahan otak."

Nah, aktivitas menggambar rupanya dapat mengembangkan kemampuan otak kiri dan terutama kanan. Dengan catatan, biarkan anak menggambar bebas sebebas imajinasinya.

TAHAPAN MENGGAMBAR

Pada rentang usia prasekolah (3-6 tahun), anak masuk dalam 2 tahapan tingkat menggambar, yaitu:

1. TAHAP CORENG MENCORENG

Dimulai dari usia 2 tahun dan berakhir di usia 4 tahun. Tahap ini terbagi menjadi tahap tak beraturan, tahap corengan terkendali dan tahap corengan bernama. Pada masa ini anak belum menggambar untuk mengutarakan suatu maksud. Anak hanya ingin membuat sesuatu yang dikemukakannya melalui mencoreng. Setelah mencoreng anak akan merasa senang. 

Tahap ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk menggambar yang sesungguhnya. Di akhir tahap ini anak mulai memberi nama pada corengannya, mulailah corengan tersebut bermakna sebagai ungkapan emosi anak.

Sering kali, kita melihat hasil karya anak di tahap ini seperti benang kusut yang acak dan tidak berarti. Padahal mungkin itu sangat berarti bagi si anak. Mungkin ada cerita yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu orang dewasa, baik orangtua dan lainnya, tidak dianjurkan mengkritik hasil corengan anak. Kritik yang berlebihan atau terus-menerus akan membuat gambar anak tidak komunikatif sehingga ia tak mau lagi melakukan kegiatan mencoreng.

2. TAHAP PRABAGAN

Dimulai dari usia 4 tahun dan berakhir pada usia 7 tahun. Di tahap ini motorik anak sudah lebih berkembang. Ia bisa mengendalikan tangan dan menuangkan imajinasinya dengan lebih baik. Di tahap ini anak menggambar dengan penekanan pada bagian yang aktif dan sering melupakan beberapa bagian. Contoh, jika anak menggambar orang, maka penekanan dilakukan pada bagian kepala, tangan dan kaki. Sering kali kita melihat anak pada tahapan ini menggambar orang sebagai satu keutuhan lingkaran dengan mata, tangan dan kaki yang juga menempel pada lingkaran tersebut.

Pada tahap ini anak lebih mengutamakan hubungan gambar dengan objek daripada hubungan warna dengan objek. Kerap kali kita temukan gambar dengan warna yang tidak sesuai aslinya. Umpama, langit warna merah, jalan warna kuning, dan sebagainya. Objek gambar pun masih dari objek-objek yang ada di sekitarnya, seperti orangtua, binatang peliharaannya, dan lainnya. Maka dari itu, orangtua perlu mengenalkan berbagai hal dan objek-objek yang dapat dieksplorasi oleh anak untuk dituangkan dalam bentuk gambar.

PENDIDIK & ANAK

Bila kemampuan menggambar seorang anak tidak sesuai dengan tahapan usianya, tak perlu kita langsung berkesimpulan bahwa ia mengalami keterlambatan ataupun ketidakmampuan dalam menggambar. Asal tahu saja, banyak faktor yang memengaruhi kemampuan menggambar seorang anak, antara lain:

* Faktor Pendidik

- Kritik orangtua maupun guru terhadap hasil karya anak dapat membuat hatinya terluka, merasa gagal, dan malu melakukan aktivitas menggambarnya kembali.

- Kurangnya dorongan dari pendidik untuk anak beraktivitas, mengeksplorasi alam sekitar dan menuangkan imajinasinya ke dalam gambar.

- Metode pengajaran yang diterapkan justru menghambat kreativitas anak. Salah satunya dengan cara selalu memberikan contoh gambar dan warna yang baku untuk diikuti oleh anak. Hal ini membuat anak tak bisa mengekspresikan apa yang dipikirkannya secara bebas. Padahal tentunya tiap anak memiliki cara berekspresi yang beda.

* Faktor Anak

- Kemampuan motorik kasar dan halus yang merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak sesuai usianya.

- Keinginan atau minat anak terhadap menggambar. Sebenarnya, setiap anak pasti bisa menggambar karena gambar merupakan bahasa rupa. Namun, jika anak tidak difasilitasi dan diberi ruang berekspresi, bisa saja dorongan untuk menggambar itu tidak terlihat.

UPAYA ORANGTUA

Nah, agar anak mau menggambar dan dapat melalui tahapan perkembangannya dengan optimal, inilah beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua:

- Berikan dorongan kepada anak untuk menuangkan imajinasinya menjadi gambar.

- Dampingi anak saat ia melakukan aktivitas tersebut, sehingga anak merasa mendapat dukungan. Selama mendampingi anak hindari mencampuri cara berekpresinya dengan memberi instruksi ini atau itu.

- Biarkan anak menceritakan apa yang digambarnya. Jangan mengkritiknya.

- Berikan pujian dan motivasi kepada anak akan hasil karyanya.

- Jangan selalu memberikan buku mewarnai. Sebaiknya, berikan kertas kosong untuk anak menggambar sesuai dengan "sidik jarinya".

- Sediakan bahan dan alat yang diperlukan supaya anak dapat bereksplorasi secara luas. Jangan hanya dengan pensil warna saja, tapi sediakan juga bahan lain seperti krayon, cat air, cat akrilik, spidol, kapur, dan arang sekalipun.

- Biarkan anak menggambar sesuai dengan perkembangannya. Tak perlu dikoreksi.


Sumber : www.tabloid-nakita.com

Senin, 09 Mei 2011

Kualitas ASI diatas 1 th


Dr Utami Roesli mengatakan tidak ada batasan khusus di usia kapan anak harus berhenti menyusui. Konsepnya satu, menyusui dapat terus dilakukan selama 3 pihak saling menyukai (Ibu, Anak dan Ayah). Karena itu WHO tidak memberikan batasan khusus untuk pemberian ASI. Hanya ditulis ASI terus diberikan, bersama dengan makanan pendamping, hingga usia 2 tahun atau lebih. Kenapa disarankan paling tidak hingga 2 tahu? Karena sudah dilakukan penelitian tersendiri mengenai hal ini. Nah statement 2 th atau lebih itu sendiri tidak ada batasannya. Bahkan di tahun-tahun terakhir banyak penelitan menunjukkan bahwa banyak pengaruh baik menyusui anak hingga usia > 2th, baik untuk sang anak ataupun sang ibu. Belum lagi zat imun yang ada di dalam ASI menjadi emas berharga untuk tubuh sang anak. Jadi kapan sebaiknya anak disapih? Semua kembali ke ibu, anak & Ayahnya. Selama masih saling menginginkan ya silahkan saja. Yang jelas kalau ada yg bilang "wah ASI kan kalo dah > 1th dah jelek", jelas statement itu salah.

Kandungan nutrisi ASI > 1 th
Pada tahun kedua (12-23 bulan), setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak :
o 29% dari kebutuhan energi-nya
o 43% dari kebutuhan protein-nya
o 36% dari kebutuhan kalsium-nya
o 75% dari kebutuhan vitamin A
o 76% dari kebutuhan folat-nya
o 94% dari kebutuhan vitamin B12
o 60% dari kebutuhan vitamin C

Kebutuhan sisanya didapat dari makanan padatnya
Nah manfaat buat ibu bagaimana? Banyak para ahli medis menbuktikan bahwa
menyusui dapat memberikan ibu proteksi dari berbagai penyakit. Makin
lama ibu menyusui, makin besar proteksi yang diberikan. Ibu dapat
terminimalisasi dari resiko terkena kanker payudara, kanker ovarium
(indung telur), kanker uterine (rahim), osteroposis, dsbnya.

Benarkah jika anak disusui terus menerus akan membuat ia jadi manja dan
gak mandiri?

Ini juga sama sekali TIDAK BENAR. Justru anak-anak yg disusui hingga ia
berhenti sendiri (menyapih dirinya sendiri) lebih mandiri.

Kenapa? karena ia menemukan sendiri kemandiriannya. Ia merasa lebih
nyaman dalam menemukan fase tsb. Ingat loh fase psikologis usia batita
itu buat anak-anak terkadang "mengerikan". Ia harus belajar untuk menerima kondisi di
sektiarnya. Dengan menyusui, akan memudahkan anak menghadapi fase tersebut dengan lebih mudah.

Terkadang juga kita memaksakan anak untuk mandiri lebih cepat dari
biasanya. Padahal di usia ini justru ia butuh ibunya dan ayahnya untuk membantunya
menemukan rasa percaya dirinya dsbnya. Jadi menyusui di usia ini justru memenuhi kebutuhan psikologisnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan : "Susuilah anak
di tahun pertamanya dan susuilah terus selama ibu dan anak saling 
menginginkan.Makin lama ibu menyusui anaknya, makin memberikan
keuntungan bagi ibu dan anak dari segi kesehatannya dan
perkembangannya..Tidak ada batasan pasti kapan anak harus berhenti menyusu dari ibunya. 
 
SEBENARNYA APAKAH FUNGSI ASI BAGI ANAK DI ATAS DUA TAHUN?
ASI sendiri memiliki dua fungsi penting untuk anak. Pertama, fungsi
nutrisi dan kedua, fungsi psikologis. Menyusui sampai di atas 2 tahun lebih karena pertimbangan psikologis ketimbang nutrisi. Dengan menyusu, anak mendapatkan perasaan aman dan dicintai. Yang harus diingat, jalinan perhatian dan kasih sayang dari ibu tidak harus melulu lewat pemberian ASI, tapi juga lewat aktivitas dan tindakan lainnya.

APA YANG AKAN TERJADI JIKA ANAK MASIH MENYUSU ASI DI ATAS DUA TAHUN?
Bagi ibu, gigi anak yang sudah banyak tumbuh, berpotensi melukai putting susunya. Ibu-ibu yang masih menyusui anaknya di atas dua tahun pasti sering mengalaminya. Pemberian ASI yang terlalu berlarut-larut juga bisa menimbulkan keter-gantungan emosional kurang sehat antara ibu dan anak jika tanpa diimbangi aktivitas lain yang bisa menjalin keakraban orangtua-anak. Sama halnya jika anak dibiarkan mencari rasa aman dengan caranya sendiri seperti mengisap jempol, menggigit kuku, memilin rambut, dan sebagainya.
Dampak sosialnya juga ada. Jika anak masih menyusu padahal dia sudah memasuki usia sekolah, bisa dilukiskan bagaimana komentar teman-temannya?

Berikut manfaat ASI di tahun kedua:
1. ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat. Penelitian menyebutkan zat antibodi tersedia dalam jumlah besar pada ASI selama masa menyusui. Tapi ternyata sebagian faktor kekebalan dalam ASI konsentrasinya meningkat selama tahun kedua dan selama proses penyapihan (weaning).

2. Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan mencegah risiko alergi dan asma. Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun. Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu alergi.

3. ASI perkecil risiko sakit anak usia 16-30 bulan.
American Academy of Family Physicians melihat anak-anak yang disapih sebelum usia dua tahun meningkat risikonya (AAFP 2001). Penelitian lain menyebutkan anak usia 16-30 bulan yang disusui lebih jarang sakit, kalaupun sakit maka sakitnya lebih singkat dibanding anak sebaya yang tidak disusui.

4. ASI dibutuhkan anak yang sakit. UNICEF merekomendasikan anak di bawah tiga tahun yang sakit agar diberi ASI, karena ASI merupakan makanan bergizi yang paling mudah dicerna saat si kecil kehilangan nafsu makan.

5. ASI di tahun kedua lebih kaya nutrisi. Penelitian dr. Dror Mandel, dkk, menyatakan ASI dari ibu yang menyusui lebih dari satu tahun kandungan lemak dan energinya meningkat dibanding ASI dari ibu yang menyusui lebih singkat.

6. ASI di tahun kedua sumber lemak dan vitamin A tak tergantikan. Berdasar penelitian Adelheid W. Onyango dkk menyimpulkan ASI merupakan sumber lemak dan vitamin A yang tak tergantikan oleh makanan sapihan apapun"


http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/msg04795.html
http://health.groups.yahoo.com/group/asiforbaby/message/137261