Selasa, 16 November 2010

Panduan Menyimpan ASI

ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik.

Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang :

* Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)
* Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)
* Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa
* Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.
* Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.

Panduan Menyimpan ASI

Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan :

* Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
* Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
* Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
* Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
* Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya

Tempat Untuk Menyimpan ASI

ASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada :

* Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
* Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.

Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.

Cara Menghangatkan ASI

* Rendam atau aliri botol dengan air panas.
* ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
* Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.
* Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.

ASI Beku Yang Telah Dicairkan

Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

Sumber : diterjemahkan dari situs La Leche League ( http://www.lalecheleague.org )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar